Buku K-13 Masuk Lemari
Sabtu, 20 Desember 2014 – 09:44 WIB
Menurut Yusuf, sekolah memang sudah memesan buku-buku K13 dan telah menerimanya sebulan lalu. Di antaranya matematika, sejarah, PPKn, bahasa Inggris, prakarya, dan kewirausahaan. Masing-masing 150 buku per mata pelajaran. "Kami sudah memesan banyak. Terpaksa disimpan dulu," ucapnya.
Baca Juga:
Mendikbud Anies Baswedan sudah mengedarkan surat tentang penyediaan buku K-13. Intinya, buku K-13 bisa dimanfaatkan sebagai referensi di perpustakaan sekolah. Kabid Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur) Dispendik Surabaya Sudarminto mengatakan, buku K-13 memang lebih baik disimpan dulu. Nanti pada saatnya juga dipakai. Sebab, bisa jadi K-13 tidak diterapkan pada 2019-2020, tetapi 2015-2016. "Bisa jadi seperti itu kalau sekolah sudah siap," ungkapnya.
Sudah siapkah buku untuk kembali ke KTSP? Yusuf mengaku baru berencana mengumpulkan wali murid hari ini untuk membahasnya. Adapun Sudarminto menyatakan bahwa dispendik masih mencari formula tepat untuk pengadaan buku KTSP. Dispendik menyerahkan mekanismenya kepada sekolah. Salah satu opsinya mungkin memakai dana BOS 2015.
Menurut Sudarminto, dana BOS SMA pada 2015 mencapai Rp 1,2 juta per tahun per siswa. Salah satu item penggunaan BOS adalah pembelian buku. "Itu salah satu opsi. Kami serahkan kepada sekolah," imbuhnya. (kit/c9/roz)
SURABAYA - Jutaan eksemplar buku baru Kurikulum 2013 (K-13) langsung masuk lemari. Buntut keputusan Kemendikbud mengembalikan sebagian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit