Buku Mewarnai Makin Sering Digunakan Sebagai Metode Atasi Stres
Sepanjang tahun ini, buku mewarnai yang dipasarkan sebagai sarana pereda stres dan metode untuk fokus pada sesuatu atau ‘mindfulness’ begitu laku keras, dan khususnya pada hari-hari menjelang Natal.
Maka tak heran, jika hadiah Natal dibuka pada 25 Desember pagi, ribuan warga Australia akan menerima hadiah yang secara tak sadar akan mereka butuhkan -yaitu buku mewarnai.
Data penjualan ‘BookScan’ yang diterbitkan Nielsen pada bulan November menempatkan 6 buku mewarnai dalam 10 buku non-fiksi teratas.
"Penjualannya sungguh fenomenal. Dalam beberapa bulan, kami kehabisan stok, penerbit terus-menerus kehabisan stoknya,” kata Margaret Snowdon, dari sebuah toko buku di Melbourne, ‘Readings’.
Buku mewarnai untuk dewasa adalah terobosan terbaru dari gairah untuk menjadi lebih fokus yang telah melanda dunia Barat.
Mindfulness digambarkan oleh para praktisi sebagai cara memperhatikan atau fokus pada momen saat ini tanpa terganggu.
Dalam bahasa sehari-hari, hal ini dijelaskan sebagai meditasi tanpa agama.
Praktek ini perlahan-lahan semakin populer sejak tahun 1980-an, ketika para peneliti mulai mengamati kegunaannya untuk mengobati berbagai penyakit.
Sepanjang tahun ini, buku mewarnai yang dipasarkan sebagai sarana pereda stres dan metode untuk fokus pada sesuatu atau ‘mindfulness’
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat