Buku Narasi Mematikan, Ungkap Transformasi Pendanaan Aksi-Aksi Terorisme
Sebagai salah satu surga pasar telepon pintar, maka masyarakat Indonesia pun, tanpa meminta maupun menghendakinya, menjadi sasaran narasi tentang apa saja, termasuk narasi radikalisme.
Sebagai seseorang yang telah lama mendalami isu-isu radikalisme, Noor Huda Ismail menyadari betul pentingnya faktor narasi sebagai pemicu lahirnya aksi-aksi terorisme.
Hal itulah yang kemudian menjadi inspirasinya dalam menulis buku keduanya "Narasi Mematikan: Pendanaan Teror di Indonesia" yang diterbitkan oleh Kreasi Prasasti Perdamaian.
Di negara-negara dengan kecenderungan otoritarian seperti di Indonesia, di mana informasi selalu memiliki versi resmi dan tidak resmi, narasi mendapatkan lahannya yang subur.
"Apalagi ketika masyarakat sedang terbelah seperti menjelang hajatan politik pemilihan presiden atau pemilihan kepala daerah," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Munir Kartono, salah credible voice, memverifikasi bahwa pendanaan merupakan urat nadi dalam tindakan terorisme selain ideologi.
"Di saat aksi terorisme yang menurun, maka pendanaan terorisme bak hantu yang terus bergerilya mencari celah dan car baru untuk tetap bergerak," kata Munir yang menjadi salah satu panelis buku "Narasi Mematikan: Pendanaan Teror di Indonesia".
Dia menilai buku tersebut menunjukkan bagaimana orang-orang yang terlibat dalam tindak pidana terorisme juga ada dari kalangan terpelajar, tidak gaptek, dan terus berusaha dengan teknologi untuk melakukan aksi pendanaan terorisme untuk masa depan. (esy/jpnn)
Buku Narasi Mematikan yang dituliskan Noor Huda Ismail mengungkap transformasi pendanaan aksi-aksi terorisme
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Desta Beri Dukungan Terkait Bukunya, Natasha Rizky: Dia Selalu Support
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta Hadirkan Majalah KATA & Kumpulan Buku Antologi
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme