Buku Obor
Oleh: Dahlan Iskan
Novi menonjol sekali dalam penguasaan bahasa Mandarin. Melebihi bahasa Inggris dan Arabnya.
Ia angkatan ketiga sejak Nurul Jadid memasukkan bahasa Mandarin di jurusan bahasanya. Maka Novi diikutkan lomba pidato bahasa Mandarin di Jakarta: juara.
Sejak itu ia menerima banyak tawaran beasiswa kuliah di Tiongkok. Sampai doktor.
Banyak teman santri Novi di Nurul Jadid yang meneruskan kuliah di Tiongkok. Kini santri Nurul Jadid yang lulus S-1 dari Tiongkok sudah lebih 200 orang.
Apa yang kita harus belajar dari Tiongkok versi Novi?
"Membuka pikiran," katanya.
Ia mengutip kata-kata Deng Xiaoping: kalau kita berdebat terus tidak akan pernah bisa bekerja.
Novi jadi pembicara di bedah buku kemarin. Pembicara satunya, seperti dilaporkan komentator Johannes Kitono, adalah Christine Susanna Tjhin.