Buku Porno Beredar di SD
Sabtu, 09 Juni 2012 – 09:28 WIB
Ia mengatakan, sebetulnya buku itu sudah ada di sekolahnya sejak Januari lalu. Namun dikarenakan Ahmad baru menjabat Maret lalu dan pemberitahuan tentang pengecekan buku DAK tersebut baru Kamis (7/6)lalu, sehingga ia pun meminta seluruh gurunya untuk segera memeriksa semua buku yang ada dari hasil DAK. “Saya langsung tugaskan guru untuk membaca seruruh buku hasil DAK baik itu jenisnya umum atapun buku pelajaran, dan kami pun menemukan dua buku yang tak menurut saya hanya pantas disimpan diperpusatakaan umum bukan sekolah apalagi sekolah dasar,” paparnya.
Meski demikian ia tidak mengetahui apakah sudah ada siswa yang membaca buku tersebut atau belum. Sebab buku tersebut memang sudah terpajang beberapa bulan di perpusatakaan sekolah. “Saya tidak mengetahui berapa siswa yang sudah membaca, namun upaya kami yakni langsung melaporkan ke Dinas Pendidikan Kota Bandung dan menarik buku tersebut dari perpustakaan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Oji Mahroji menegaskan pihaknya sudah menginstruksikan melalui pengawas dan Kabid TK/SD untuk segera melakukan penarikan buku tersebut. “Kepsek pun diimbau untuk melakukan pengecekan terhadap seluruh buku yang memang tidak pantas dikonsumsi siswa SD, apapun jenisnya,” paparnya.
Oji juga mengatakan, pihaknya belum menerima laporan dari Kepsek sekolah prihal adanya buku yang tidak pantas itu. ”Apalagi kalau DAK kan langsung ke sekolah tidak melalui Disdik Kota dulu. Jadi kami tidak bisa melakukan penyortiran terlebih dahulu,” paparnya.
BANDUNG- Dunia pendidikan tercoreng. Dua buku berbau porno serta sadisme beredar di tiap sekolah dasar di Kota Bandung, salah satunya SD Cempaka
BERITA TERKAIT
- Terobosan Kemendikdasmen di 2024: Guru ASN PPPK & PNS Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2