Buku Porno Marak, Penerbit Harus Dievaluasi
Kamis, 11 Juli 2013 – 22:21 WIB

Buku Porno Marak, Penerbit Harus Dievaluasi
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh mengatakan, subtansi buku pelajaran harus dikendalikan oleh pusat. Cara itu dilakukan untuk menghindari adanya konten negatif dalam buku itu.
Baca Juga:
Sebab lanjut Nuh, tidak selamanya publik memiliki kemauan baik dan tidak memahami betul falsafah pendidikan sehingga mereka memasukan unsur porno dalam konten buku mata pelajaran.
"Akhirnya ada saja taruhlah kasus Bang Maman Bang Mimin misalkan. Jadi buku subtansinya itu disiapkan di pusat karena kita bisa ngontrol. Isinya yang kita pegang, kalau yang tidak bagus dihentikan saja," ujar Nuh.
Dia menerangkan, buku pelajaran yang berisi konten porno harus ditarik dari peredaran. "Kalau buku itu terbukti keluar dari kaidah-kaidah pendidikan ya harus segera ditarik," kata Nuh. (gil/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR, Surrahman Hidayat mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan evaluasi menyeluruh terhadap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025
- Kolaborasi RSIJCP, FKUI, dan RSCM Dorong Inovasi Medis dan Pendidikan Kedokteran