Buku Porno Masuk SD, Kepsek Harus Tanggung Jawab
Kamis, 11 Juli 2013 – 22:29 WIB

Buku Porno Masuk SD, Kepsek Harus Tanggung Jawab
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jawa Bara menarik peredaran buku mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa Kelas VI SD. Buku tersebut memuat materi yang berbau porno.
"Saya sudah mengutus orang untuk cek di lapangan. Mestinya buku itu ndak bisa masuk di sekolah. Kan ada kepala sekolahnya," ujar Nuh di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, (11/7).
Di dalam buku itu, tepatnya di halaman 57-60 terdapat sebuah cerita dengan judul 'Anak Gembala dan Induk Serigala'. Cerita tersebut mengkisahkan tentang seorang pria yang masuk ke sebuah warung remang-remang lengkap dengan dengan kisah perjalanan seksnya dengan perempuan tersebut. Dalam naskah cerita tersebut, juga terdapat kalimat-kalimat yang tidak pantas dibaca oleh anak-anak usia 11-12 tahun.
Salah satu kutipan naskah dalam cerita tersebut antara lain, "...Dari tempat hina di dunia ini, warung remang-remang tempat dia menjajakan badan... Jakunnya bergerak turun naik melihat kemolekan perempuan itu. Akhirnya terjadilah peristiwa yang merenggut kegadisannya, sekaligus menimbulkan tumbuhnya janin diperutnya..."
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jawa Bara menarik peredaran buku mata pelajaran
BERITA TERKAIT
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025