Buku Sebut soal Israel, Kemendikbud: Terima Kasih Sudah Jeli
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno mengungkapkan, buku terbitan Yudhistira yang salah satu soalnya berisi tentang ibu kota Israel, adalah hasil penilaian dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puspurbuk) pada 2008 untuk memenuhi kurikulum 2006.
"Alhamdulillah kalau ditanggapi secara positif maka menunjukkan bahwa masyarakat jeli melihat ada satu kata salah. Artinya apa? Ekosistem perbukuan jalan. Masyarakat peduli bahwa ada bahan ajar yang mungkin salah diterima anak-anak kita dan tidak diam," kata Totok di Kantor Kemendikbud, Selasa (12/12).
Dia memuji kepekaan masyarakat saat ini yang langsung melaporkan saat ada kesalahan pada buku.
"Jadi langkah pertama kami adalah melakukan ralat dan yang di website di off dulu," ujarnya.
Dia mengakui, Kemendikbud tidak bisa mengawasi seluruh buku yang beredar. Karena itu butuh kerja sama seluruh masyarakat untuk mengawasi.
"Satu kementerian ini tidak bisa diandalkan untuk melihat tiap titik koma dan kata di tiap buku hampir tidak mungkin. Oleh sebab itu ada Permendikbud No 17/2016 yang menjadi pijakan buku-buku yang boleh dipakai di satuan pendidikan. Jadi semua buku harus melewati proses evaluasi dan penilaian di Puspurbuk," bebernya.
Meski begitu, dia mengatakan wajar jika ada human error. Bisa terjadi kesalahan satu kata, salah koma, gambar, dan warna.
Oleh karena itu sistem pengawasannya adalah sistem pengawasan yang bersifat mendidik.
Buku untuk sekolah dasar menyebutkan bahwa ibu kota dari Israel adalah Yerusalem
- Inovasi Kemandirian Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi
- Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik Demi Kemandirian Bangsa
- Lewat Program 2 Ini, Ribuan Siswa di Papua dan 3T Bisa Lanjutkan Pendidikan Berkualitas
- Kemendikbudistek Wujudkan Mimpi Anak Indonesia Lewat Beragam Program Beasiswa
- Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru Menjadi Pilar Penting Merdeka Belajar
- Kemendikbudristek Mempercepat Digitalisasi Pendidikan Lewat Platform Teknologi