Buku Ultah yang Jadi Bisnis Zaki
Oleh Dahlan Iskan
Zaki berbisnis digital printing. Itu karena ia salah satu aktivis LPM Ibrahimy. Lembaga pers mahasiswa itu menerbitkan buletin. Dan majalah dinding.
Di situlah Zaki mulai mengenal seluk beluk komputer, desain, printing dan penjilidan. Ia bisa mengerjakan grafis, bisa membuat desain. Dengan menggunakan software Photoshop dan CorelDRAW.
Suatu saat Zaki jatuh cinta. Pada mahasiswi universitas yang sama. Di semester yang sama. Dari daerah asal yang sama: Banyuwangi Utara.
Di pondok seperti itu hampir tidak ada kesempatan ini: cowok ketemu cewek. Asramanya beda. Meski berdekatan. Ruang kuliahnya terpisah. Aturannya ketat: apalagi urusan cowok-cewek.
Dan… Tidak ada handphone. Santri tidak boleh membawa handphone. Disita. Sembunyi-sembunyi pun pasti ketahuan. Disita.
Satu kamar tidur isinya bisa 30 orang. Tidak akan pernah tidak ada orang di kamar. Mojok ke mana pun tidak ada yang sepi.
Pernah ada teknik penyiasatan seperti ini: menitipkan HP di rumah penduduk. Yang berdekatan dengan komplek pondok. Manakala perlu, santri pamit ke rumah tetangga itu.
Ketahuan juga.