Buku Ultah yang Jadi Bisnis Zaki

Oleh Dahlan Iskan

Buku Ultah yang Jadi Bisnis Zaki
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Disita.

Lebih baik taat saja.

Itulah sikap semua santri saat ini.

Semua santri tingkat dewasa sebenarnya punya HP. Juga punya account Facebook. Tapi ditinggal di rumah asal mereka. Kelak, kalau liburan, baru dipakai lagi.

Saya bertanya ke lebih tujuh santri di Ibrahimy. Termasuk yang dari Aceh. Dari Jakarta. Dari Kalimantan. Jawabnya sama: mereka punya HP. Smartphone. Tapi ditinggal di rumah orang tua di kampungnya.

Zaki jatuh cinta setengah mati. Mungkin anak sekarang beda. Tidak  bisa menikmati rasa jatuh cinta model ini: tidak bisa ketemu dan tidak bisa berhubungan dengan HP.

Maksimum kirim surat. Sembunyi-sembunyi. Lewat kurir rahasia. Ada saja yang mau jadi kurir seperti itu. Yang sukarela atau pun karena barter.

Sesulit apa pun Zaki tetap bisa berkomunikasi minimal dengan si dia. Secara rahasia. Secara sembunyi-sembunyi. Dengan kode-kode. Bahkan akhirnya tahu pula hari ulang tahunnya. Tahu Facebook-nya.

Ternyata saya benar-benar sudah tua. Saya baru tahu di perjalanan dari Banyuwangi ke Pondok ini: bahwa buku tulis anak sekolah zaman sekarang sudah beda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News