Bulan Bahasa dan Sastra, Kemendikbudristek Menyampaikan Pesan Penting
Dalam ruang-ruang pertemuan atau di dalam kondisi yang formal kita akan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama. Selain itu, di ruang-ruang publik seperti pada papan informasi juga diutamakan penggunaan bahasa Indonesia.
“Itu bagian dari upaya kita menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Artinya, diutamakan bahasa Indonesia. Jika kita menuliskan informasi dalam dua bahasa, bahasa Indonesia harus diletakkan di atas bahasa yang lain,” tutur Abdul Khak.
Lebih lanjut disampaikan Abdul Khak, ada dua catatan yang bisa diambil dari tema perayaan Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini.
Pertama, dalam kondisi pandemi saat ini masyarakat harus tetap bergandeng tangan untuk menjaga kesehatan bersama.
Kedua, masyarakat juga harus menjaga penggunaan bahasa Indonesia di media sosial. Caci maki atau perundungan harus dihindari dan semua sikap dilakukan dengan berbahasa sehat.
"Harapannya tentu kita akan bersatu sehingga ujungnya adalah Indonesia menjadi tangguh," pungkas Abdul Khak. (esy/jpnn)
Bulan Bahasa dan Sastra, Kemendikbudristek meminta penggunaan bahasa Indonesia harus lebih diutamakan dibandingkan bahasa negara lainnya.
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- Peringatan Sumpah Pemuda, PNM Berdayakan Anak Muda dalam Konservasi Terumbu Karang
- Untar Kobarkan Semangat Sumpah Pemuda dan Cinta Budaya Lewat Pagelaran Tari Nusantara
- Muda Berbudaya Festival, Usung Semangat Kebaruan Sumpah Pemuda & Perubahan Zaman
- Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ketum KNPI Sampaikan Harapan Kepada Menpora Dito
- Pesan Cagub Malut Husain Alting Sjah Saat Hadiri Ibadah Syukur Peringatan Sumpah Pemuda