Bulan Bergeser, Malam Makin Panas
Senin, 23 Januari 2012 – 09:42 WIB
BOGOR - Tahun baru Cina atau Imlek identik dengan hujan sebagai pertanda datangnya rezeki dari langit. Namun, sejak tiga hari terakhir ini hujan hanya terjadi sementara saja dan tidak turun secara merata.
Setelah empat hari berturut-turut diguyur hujan (13-16/1) beberapa waktu lalu, Bogor dan sekitarnya mulai dilanda hujan lokal yang menyebabkan panas. Padahal, Januari seharusnya hujan terus meninggi hingga mencapai puncaknya pada Februari mendatang.
Hal ini disebabkan oleh pergeseran dinamika cuaca yang membuat udara dalam empat hari kemarin lebih dingin sehabis diguyur hujan. Fase ini dinamakan Tropical Cyclone Heidi yang mengakibatkan hujan turun tanpa henti. Dan, berganti panas karena hujan lokal yang turun pada siang hari.
Kabid Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Dramaga, Hendi Antono mengatakan, fase ini terjadi akibat adanya pergeseran bumi ke arah selatan matahari, sehingga membuat udara panas pada malam hari. “Hal ini disebabkan juga oleh mendung yang menyelimuti langit pada malam hari,” ujarnya kepada Radar Bogor (Grup JPNN).
BOGOR - Tahun baru Cina atau Imlek identik dengan hujan sebagai pertanda datangnya rezeki dari langit. Namun, sejak tiga hari terakhir ini hujan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS