Bulan Bung Karno
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Ketika Bung Karno meninggal dunia pada 1970, pemerintahan Soeharto tidak menguburkannya di Istana Batu Tulis Bogor, tetapi di Blitar yang jauh dari Jakarta.
Pemunculan Mohamad Yamin sebagai penggali Pancasila juga menjadi bagian dari proyek ‘desoekarnoisasi”.
Setelah rezim Soeharto berakhir dan Megawati membawa PDIP menjadi partai pemenang maka proyek resoekarnoisasi dimulai dengan berbagai program. Patung-patung Bung Karno dibangun di banyak tempat, dan bulan Juni ditetapkan sebagai Bulan Bung Karno.
Puncak acara di Stadion Bung Karno menjadi statemen politik PDIP untuk menunjukkan kebesarannya.
Megawati Soekarnoputri juga menunjukkan semangat yang menggebu-gebu untuk menegakkan kembali legasi Bung Karno.
Kontroversi tanggal lahir Pancasila masih tetap menjadi isu politik yang hangat sampai sekarang.
Kalangan Islam politik masih tetap percaya bahwa Hari Lahir Pancasila adalah 22 Juni.
Ketika itu, tim sembilan yang dipimpin Sukarno menyepakati susunan final Pancasila yang disebut sebagai Piagam Jakarta.
Puncak acara di Stadion Bung Karno menjadi statemen politik PDIP untuk menunjukkan kebesarannya.
- Menyikapi Pernyataan Effendi, Guntur Romli Yakin Status Tersangka Hasto Sebagai Orderan Politik
- KPK Geledah Rumah Hasto, Ronny PDIP: Tidak Ditemukan Bukti Signifikan
- Geledah 2 Rumah Hasto Kristiyanto, KPK Menyita Sejumlah Barang Ini
- Sebut KPK Tak Temukan Apa-Apa di Rumah Hasto, Pengacara: Sebenarnya Apa yang Dicari?
- Agenda HUT PDIP Tidak Mundur Meski Hasto Menghadapi Persoalan di KPK
- Kediaman Hasto Digeledah KPK, Said PDIP Singgung Asas Praduga Tak Bersalah