Bulan Ini Bulog Impor Beras Sebanyak 1 Juta Ton
jpnn.com, SURABAYA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyebut bahwa kenaikan harga beras di pasaran saat ini tidak terjadi di Indonesia saja.
Dia mengatakan kenaikan serupa terjadi di seluruh dunia akibat badai El Nino yang berpengaruh terhadap produksi.
"Kondisi El Nino juga berpengaruh terhadap produksi beras. Bahkan menurut data BPS produksi beras di Indonesia November dan Desember mengalami defisit. Bahkan hingga Januari kemungkinan (produksi beras) masih defisit. Inilah yang menyebabkan harga menjadi naik," katanya seusai memberi kuliah umum di Universitas Airlangga Surabaya, Jumat (8/12)
Untuk stabilisasi harga, Bayu mengaku pihaknya menyalurkan kebutuhan beras kepada 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM) berpenghasilan rendah.
Selain itu Bulog juga sudah menyalurkan satu juta ton beras SPHP untuk dijual dengan harga yang lebih murah dari harga pasar.
"Jadi harganya lebih murah Rp1.000 - Rp1.500 dari harga pasar," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Bulog mendapatkan izin untuk mengimpor beras dua juta ton sejak Januari hingga saat ini yang sudah disebar ke 21 juta KPM berpenghasilan rendah.
"Impor tahap dua rencananya bulan ini dengan kuota satu juta ton," kata dia.
Perum Bulog bakal melakukan impor beras sebanyak satu juta ton pada bulan ini untuk menstabilkan harga.
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, Ini Alasannya
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
- Prabowo Berencana Setop Impor Beras di 2025
- Prabowo Optimistis Indonesia tidak Lagi Mengimpor Beras pada 2025
- Soal Rencana Impor Beras 1 Juta Ton, DPR Minta Pemerintah Serap Gabah Petani Lokal Dahulu
- Pengamat Pertanian Sebut Impor Beras Langkah yang Tepat