Bulan Madu Telah Berlalu
Rabu, 30 November 2011 – 13:01 WIB
PADA 26 Juli 2011, untuk kali pertama sejak terpilih dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Solo, Djohar Arifin Husin bertandang ke media. Yang dipilih adalah Jawa Pos. Ketua umum PSSI itu tidak datang sendiri. Dia didampingi beberapa anggota executive committee (exco). Di antaranya, Bob Hippy, Tony Apriliani, dan La Nyalla Mattalitti. Aroma perpecahan mencuat ketika PSSI melansir format liga baru bernama Indonesian Premier League (IPL). Dimasukkannya beberapa klub bekas peserta Liga Primer Indonesia (LPI) mengundang protes. Belakangan, protes itu semakin kuat hingga kemudian muncul gerakan menghidupkan kembali Indonesia Super League (ISL). Dengan dalih menjalankan amanat kongres PSSI di Bali, para pendukung ISL itu resmi menentang IPL.
Setelah berdialog dengan komunitas sepak bola Jawa Timur, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan siang. Suasananya sangat gayeng. Celetukan-celetukan ringan yang terlontar menambah segar atmosfer siang itu.
Baca Juga:
Melihat harmonisnya hubungan para petinggi PSSI tersebut, rasanya sulit dipercaya ketika kondisi sepak bola Indonesia kini menjadi karut-marut. Pada awal pembahasan format kompetisi, semuanya baik-baik saja. Ada pro dan kontra, namun masih berada dalam batas wajar.
Baca Juga:
PADA 26 Juli 2011, untuk kali pertama sejak terpilih dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Solo, Djohar Arifin Husin bertandang ke media. Yang dipilih
BERITA TERKAIT
- Alasan Mantan Pelatih Timnas Malaysia Menerima Pinangan Persis Solo
- Piala AFF 2024: Mimpi Timnas Indonesia Menghapus Kutukan Runner Up
- Future Champions, Tantangan Seru untuk Calon Juara Bulu tangkis
- Dihantam Cedera Hamstring, Vinicius Jr Absen Bela Madrid Melawan Liverpool
- Popsivo Polwan Datangkan Bintang Asal Turki Demi Proliga 2025
- Mantan Pelatih Thailand Ingin Vietnam Menjadi Juara Piala AFF 2024