Bulan Madu

Oleh: Dahlan Iskan

Bulan Madu
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Bagi orang Jaksel, ke Bandung lewat tol baru itu bisa hemat waktu sekitar 30 menit.

Ketika ke km 151 saya melihat stasiun Tegalluar itu belum selesai dibangun. Tetapi sosok megahnya sudah kelihatan. Terlihat jelas dari jalan tol. Tidak sampai 200 meter dari km 151.

Berarti begitu turun di stasiun Tegalluar nanti bisa langsung masuk tol Cileunyi. Pun yang stasiun Halim. Bisa ke stasiun itu langsung dari jalan tol yang tidak jauh di timur Cawang. Koneksi stasiun dengan jalan tol sudah terpadu.

Dari km 151 itu saya ke Ibis Trans Studio. Exit di Buah Batu. Jaraknya tinggal 6 km lagi. Tetapi, ini Jumat petang. Akhir pekan. Gerimis.

Untuk jarak 6 km itu perlu waktu 1 jam. Dan itu tidak ada hubungannya dengan kereta cepat Yajiada-Wanlong. Kalaupun Anda ke Bandung lewat tol, lalu exit di Buah Batu, akan mengalami siksaan yang sama.

Dan itu tidak ada yang perlu disalahkan. Siapa pun wali kotanya, Buah Batu tetap saja seperti kepala batu. Simpang empatnya itu abadi sekali –ruwetnya.

Mungkin ada makam keramat di situ dulu. Tidak ada satu wali kota pun yang berani bikin jalan layang di atasnya.

Perencanaannya ada. Sejak lebih 15 tahun lalu. Jalan layangnya tidak kepalang tanggung. Dari Cibeureum sampai Cibiru. Sepanjang 10 km. Melintasi lebih 10 buah simpang empat.

Kini Indonesia kembali masuk peta dunia. Sampai Singapura heboh. Malaysia heboh. Pun Thailand dan Vietnam. Indonesia punya kereta cepat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News