Bulan Madu
Oleh: Dahlan Iskan
Di sana tidak ada satu kota yang sampai punya dua stasiun kereta cepat seperti Padalarang dan Tegalluar. Di seluruh kota di Tiongkok stasiun kereta cepatnya satu. Di pinggir kota. Kecuali Beijing.
Di Beijing memang ada tiga stasiun kereta cepat. Tetapi tidak terhubung di satu jalur seperti Padalarang-Tegalluar. Stasiun Selatan itu khusus untuk pemberangkatan dan ketibaan jurusan timur dan tenggara.
Stasiun Barat untuk jurusan barat dan barat daya. Stasiun Utara untuk jurusan utara dan timur laut. Lalu di berbagai kota itu saling berjejaring.
Kelak pun, setelah kereta cepat sampai Surabaya dan jadwalnya tiap 30 menit, bisa diatur bergantian. Yang satu hanya berhenti di Padalarang tanpa berhenti di Tegalluar. Satunya lagi berhenti di Tegalluar tanpa berhenti di Padalarang. Agar tidak banyak berhenti.
Kini Indonesia kembali masuk peta dunia. Sampai Singapura heboh. Malaysia heboh. Pun Thailand dan Vietnam.
"Indonesia punya kereta cepat". Baru Indonesia yang bisa. Mengalahkan negara mana pun di Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Maka seberapa molor pun pengerjaan kereta cepat ini akhirnya terwujud. Heboh kemahalan, heboh rute, heboh pinjaman, akan tertutup oleh suasana bulan madu.
Setidaknya selama bulan madu, apalagi bulan madunya panjang: tiga bulan. Selama 90 hari itu siapa pun boleh naik Ya-Wan secara gratis. Bukan main. Sejak Agustus sampai Oktober. Begitulah keterangan Ridwan Kamil.
Kini Indonesia kembali masuk peta dunia. Sampai Singapura heboh. Malaysia heboh. Pun Thailand dan Vietnam. Indonesia punya kereta cepat.
- Tablig Akbar Majelis Nurul Musthofa: Ridwan Kamil akan Perjuangkan Pengajian di Monas
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Wanita Global
- Puluhan Sukarelawan Pramono-Rano Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Kampanye Akbar
- Mesin Sukarelawan Hingga Koalisi Partai Siap Kawal Suara RIDO di Seluruh TPS