Buldoser Gusur Rumah, Ibu-Ibu Histeris dan Pingsan
jpnn.com, SURABAYA - Pembongkaran ratusan bangunan liar (bangli) yang dilakukan Satpol PP Kota Surabaya beserta aparat gabungan di stren Kali Dinoyo Magersarari Surabaya, Kamis pagi berlangsung ricuh.
Puluhan penghuni bangli mengadang petugas. Para ibu pun histeris dan jatuh pingsan ketika melihat huniannya dibongkar paksa.
Beberapa di antara warga pun nekat mendatangi petugas untuk menghentikan upaya pembongkaran terhadap bangunan liar yang sudah bertahun-tahun dihuni.
Upaya pengadangan dan penolakan pembongkaran ini dilakukan oleh warga, karena merasa kecewa terhadap petugas Satpol PP yang terkesan tebang pilih melakukan pembongkaran di kawasan stren kali.
"Ada beberapa bangunan di kawasan stren kali yang sama, hingga kini masih dibiarkan berdiri dan tak pernah dibongkar oleh aparat," kata Masduki, warga setempat.
Pembongkaran ini dilakukan karena Pemerintah Kota Surabaya akan mengembalikan fungsi stren kali sebagai tempat inspeksi untuk normalisasi sungai.
"Sebelum pembongkaran paksa ini dilakukan, Satpol PP Kota Surabaya telah melakukan sosialisasi untuk penertiban bangunan liar di stren kali sejak 2015. Namun, surat yang sudah dilayangkan setiap bulan tak digubris oleh penghuni. Pemerintah Kota Surabaya sendiri sudah memberikan rumah susun, tapi tak pernah ditempati oleh penghuni bangunan liar ini," kata Irvan Widyanto, Kasatpol PP Kota Surabaya.
Dalam pembongkaran ini, sebanyak 176 bangunan liar dirobohkan oleh petugas.
Warga pun nekat mendatangi petugas untuk menghentikan upaya penggusuran rumah mereka.
- DPRD Pertanyakan Pemberian Nama RSUD Surabaya, Pemkot Diminta Beri Penjelasan
- Setahun Lebih Menanti, 754 Pelajar Surabaya Akhirnya Bisa Terima Ijazahnya
- Surabaya Bakal Punya Shelter Khusus Perempuan Korban Kekerasan, Bisa Lapor 24 Jam
- Sudah Disetuji KemenPAN-RB, Pemkot Surabaya Merekrut 2.109 PPPK dan 680 CPNS
- Info Terbaru Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK Pemkot Surabaya, Siap-siap Saja
- Pemprov DKI Belum Ganti Rugi 12 Warga yang Terdampak Normalisasi, Heru Bilang Begini