Bule Cantik Ternyata Lebih Suka Martabak Lho...
Yulia juga mampu menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan suara merdunya. Tidak hanya belajar bahasa, tarian daerah pun dipelajari. Selama 10 bulan kuliah di UNJ, tiga tarian berhasil dikuasainya yaitu Kicir-kicir Jakarta, Jaipong, dan tarian Bali. Bukan hal mudah bagi Yulia menguasai tarian daerah. Apalagi tarian daerah dilengkapi busana daerah yang tak kalah ribetnya karena banyak pernak-perniknya.
“Tapi belajar tarian daerah lebih gampang daripada belajar bahasa Indonesia. Saya mah enjoy saja,” ujar Yulia dengan sedikit action Sunda.
Diceritakannya, rekan-rekannya yang lain kemampuannya malah melebihi dia. Salah satunya rekannya dari Uni Eropa yang piawai memainkan wayang. Menjadi dalang bukan hal mudah, karena banyak ilmu yang harus dipelajari. Dalang juga harus bisa membawakan cerita dengan menarik sehingga penonton terhibur.
Di Jakarta, Yulia tinggal di kos-kosan. Sehari-hari, Yulia makan di warung Tegal (Warteg) ataupun jajan sate ayam maupun nasi goreng di pedagang keliling. Dari sekian makanan yang sudah diicip, Yulia paling senang makan martabak. Baginya martabak, sangat berbeda rasanya dan mengenyangkan.
“Saya tidak suka pizza, saya sukanya martabak. Rasanya enak dan khas banget. Saya juga juga sate ayam, enak dan gurih. Begitu juga soto ayam, seger skali," ujarnya tersenyum memamerkan barisan mutiara putihnya.
Berkumpul dan bergaul dengan orang Indonesia membuat Yulia paham berbagai macam karakter, termasuk ketidakdisiplinan. Yang mencengangkan, Yulia menganggap itu bukan suatu kesalahan melainkan sebagai budaya orang Indonesia.
“Bagi saya masyarakat Indonesia yang tidak disiplin bukan masalah. Itu sudah jadi gaya hidup mereka. Berbeda dengan kami di Rusia, disiplin gaya hidup kami yang nomor satu," ucapnya.
Tidak tertarik punya pacar orang Indonesia? “Ow saya suka berteman dengan orang Indonesia, tapi just friend. Lagipula saya ke sini, tujuannya untuk belajar bukan cari pacar," tegasnya.
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis