Bule Inggris Kena PHK Menggelandang dan Tidur di Musala
Namun, semua lamarannya ditolak. Sebab, semua perusahaan menerapkan batas usia yang sama bagi pekerjanya.
Karena sudah tidak bekerja, uang tabungannya pun terkuras. Penderitaan Ken bertambah ketika istrinya pada pertengahan 2015 istrinya terserang kanker dan harus dirawat di rumah sakit.
Beberapa bulan kemudian istrinya meninggal dunia. Selama menjalani perawatan, istri Ken menyedot biaya hingga Rp 2 miliar.
Ken pun sempat meminta kiriman uang dari istrinya yang ada di London. Dia juga meminta pihak Kedutaan Inggris mengirimnya pulang ke negaranya agar bisa menjual aset yang dia miliki.
Namun, pihak Kedutaan Inggris hanya menyuruh Ken untuk menunggu tanpa ada kepastian. Sekarang dia sudah tidak memiliki tempat tinggal, pekerjaan ataupun saudara. Dia hanya bisa menunggu belas kasih dari orang-orang yang mau memberinya makan.
"Petugas kami menyampaikan kepadanya bahwa tujuan kami ingin membantu masalah yang dia hadapi. Salah satunya adalah agar tidak tidur di sembarang tempat,” ujar Mursidin.
Akhirnya Ken pun mau dibujuk. “Dia sangat menghargai kami selaku petugas sosial dan dengan senang hati ikut kami ke panti," tutu Mursidin.(uya/JPG)
Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mengamankan seorang warga negara asing (WNA) asal Inggris
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kantor Imigrasi Jakpus Deportasi 14 WNA yang Langgar Izin Tinggal
- Imigrasi Surabaya Deportasi 2 WNA yang Langgar Aturan Keimigrasian
- Satgas Pora & Lanal Bintan Gagalkan Penyelundupan WNA dari Malaysia ke Batam
- Imigrasi Bandara Soetta Tindak 4 WNA Nigeria yang Terjaring Operasi Jagratara
- 12 WN Nigeria Dicokok Kantor Imigrasi Jakarta Utara saat Operasi Jagratara III
- WN Pakistan Dideportasi Imigrasi Surabaya, Ini Sebabnya