Bully Lebih Parah dari Kekerasan Fisik
"Karena itu (bullying) hampir terjadi di semua sekolah," jelasnya.
Perempuan 37 tahun tersebut menjelaskan bahwa pihaknya berencana membentuk trauma center untuk korban perundungan.
Para orang tua, khususnya ibu, akan diberi pengetahuan agar tidak sampai ada korban yang bunuh diri lagi.
Kabid Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak (KBPP) Gresik Winarti menyebutkan, kasus perundungan bukan kali pertama terjadi. Saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan dinas pendidikan (dispendik).
"Karena kasus bullying paling banyak ditemui di sekolah," ucapnya.
Winarti menyatakan siap memberikan pendampingan terhadap korban. Termasuk pihak keluarga korban.
Sebab, korban perundungan menjadi tanggung jawab banyak pihak. "Tindakan seperti itu harus dihentikan. Tidak boleh ada bullying di lingkungan pendidikan," tegasnya. (adi/c20/dio/jpnn)
Kasus bully di kalangan remaja dan pelajar sangat berpotensi mengganggu kejiwaan dan berakibat bunuh diri
Redaktur & Reporter : Natalia
- Kolaborasi Universitas Bhayangkara dan SDN Sriamur 05, Beri Edukasi Anti-Bullying untuk Siswa
- Vincent Rompies Akhirnya Buka Suara Soal Anaknya yang Terlibat Kasus Perundungan
- Pikiran Cak Imin Campur Aduk Lihat Video Siswa di Salatiga, Tawarkan Masuk Ponpes
- Ridwan Kamil Marah dan Mengutuk Perundungan yang Berujung Kematian F
- KPAI: 6 Siswa Meninggal dan 1 Orang Lumpuh Akibat Kekerasan Sepanjang 2021
- Bang Azis Dukung Menteri Nadiem Selesaikan Masalah Serius Ini