Bullying Beri Dampak Berkelanjutan
jpnn.com - Kata bullying tidak pernah dapat dipisahkan dari pergaulan saat ini. Mulai anak-anak sampai dewasa. Baik menjadi korban maupun pelaku bullying. Jika kita tidak dapat mengatasinya, kelak bullying dapat memengaruhi pola asuh terhadap anak.
* * *
BULLYING adalah perilaku agresif dan negatif. Perilaku tersebut dilakukan seorang atau sekelompok orang berulang-ulang. Tujuannya, menyakiti korban secara fisik maupun psikis.
Menurut dr Erikavitri Yulianti SpKJ, perilaku bullying dapat muncul sejak remaja. Terutama remaja yang bermasalah perilaku kronis, masalah emosional, dan perkembangan. Kelompok itu rentan menjadi pelaku maupun korban bullying. ’’Satu karakteristik kunci pelaku bullying adalah miskinnya empati,’’ kata psikiater yang berpraktik di National Hospital Surabaya tersebut.
Mereka merasa senang melihat penderitaan orang lain.Tentu korban sangat dirugikan. Terlebih, bullying adalah peristiwa yang traumatis. Karena itu, bullying berpeluang besar meninggalkan pengaruh kepada diri seseorang. Dampak itu dapat berlangsung sementara maupun berkelanjutan sampai menjadi orang tua.
Menurut dokter 38 tahun tersebut, hal itu bergantung pada beberapa faktor. Di antaranya, terapi yang diterima korban, kepribadian, dukungan lingkungan, serta tingkat keparahan bullying.
Dokter alumnus FK Unair Surabaya tersebut menegaskan, memori mengenai hal traumatis itu akan dibawa sampai dewasa dan diinternalisasi dalam diri seseorang. Korban bullying bakal tumbuh ’’mirip’’ dengan pelaku bullying yang mem-bully dirinya. Sadar atau tidak, orang tersebut akan bersifat otoriter.
Dra Mierrina MSi menyebutkan, ada tiga jenis perilaku orang tua yang menjadi korban traumatis. Pertama, orang tua sadar bahwa dirinya adalah korban bullying lantas mudah mengatasi permasalahan pribadi atau malah susah mengatasi problemnya. Jenis kedua, orang tua yang sadar bahwa dirinya menjadi korban bullying namun tidak mau berubah. Jenis ketiga, orang tua yang tidak sadar bahwa dirinya menjadi korban bullying tetapi mudah mengembangkan diri.
Kata bullying tidak pernah dapat dipisahkan dari pergaulan saat ini. Mulai anak-anak sampai dewasa. Baik menjadi korban maupun pelaku bullying. Jika
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Majukan Brand Lokal Indonesia Melalui Panggung Hybrid Fashion Show
- Herbalife Kampanyekan Pentingnya Asupan Protein, Dorong Hidup Sehat
- 5 Manfaat Air Perasan Jeruk Nipis, Bantu Cegah Serangan Penyakit Ini
- Chief Human Capital Officer ACC Raih Indonesia Most Powerful Women Awards 2024
- 6 Manfaat Air Rebusan Pare Campur Madu, Bikin Diabetes Ambyar