Bullying dan Pelecehan Seksual Membudaya di Kalangan Dokter Bedah Australia

Sebuah laporan mengungkapkan hampir separuh dokter bedah untuk semua jenis spesialisasi di Australia mengalami bullying, pelecehan seksual, dan diskriminasi. Selama ini mereka enggan bicara karena takut kehilangan pekerjaan.
Laporan ini disusun oleh pakar yang ditunjuk Royal Australasian College of Surgeons (RACS).
Tujuannya, untuk menindaklanjuti pernyataan dokter spesialis bedah vascular Dr Gabrielle McMullin, bahwa koleganya terutama yang masih training takut melaporkan pelecehan yang mereka alami.
Laporan ini mengungkapkan, banyak kasus dimana para dokter bedah yunior diminta memberikan layanan seksual dalam proses tutorial mereka. Sementara yang lainnya seringkali dipermalukan di depan umum.
Rob Knowles yang memimpin kelompok pakar mengaku kaget dengan temuan mereka.
"Saya kaget dan merasa tidak percaya betapa suburnya budaya bullying dan pelecehan di kalangan profesi dokter dan pekerja kesehatan lainnya," kata Knowles kepada ABC.
Laporan ini menyebutkan kasus bullying dialami oleh hampir 40 persen dokter bedah, dokter training dan mahasiswa internasional yang baru lulus jadi dokter.
Selain itu, sekitar 20 persen dokter bedah mengaku mengalami diksriminasi dan pelecehan di tempat kerja, dan 7 persen di antaranya menjelaskan secara terperinci bagaimana mereka mengalami pelecehan seksual.
Sebuah laporan mengungkapkan hampir separuh dokter bedah untuk semua jenis spesialisasi di Australia mengalami bullying, pelecehan seksual, dan diskriminasi.
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia