Bullying di Medan Berujung Kematian Korban, Sahroni Minta Polri Buka Hotline Pengaduan
Selain itu, dia juga meminta kepolisian di semua daerah membuka hotline pengaduan kasus perundungan.
"Kalau perlu buat nomor aduan bagi siswa/siswi yang sudah merasa terancam di sekolahnya. Kita harus menghadirkan terobosan inovatif, karena kasus bullying ini begitu mengkhawatirkan,” tambahnya.
Sahroni merasa budaya atau pembiaran bullying dapat berdampak pada karakter anak dalam jangka panjang. Dia khawatir sekolah menghasilkan pribadi-pribadi yang terbiasa merendahkan, bahkan berbuat kasar kepada orang lain.
Terlebih lagi bila perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah menular bahkan menjadi kebiasaan sampai ke lingkungan masyarakat yang lebih luas.
"Kasus bullying ini kan biasanya dilakukan oleh pengecut, baik itu individu atau gerombolan. Saya tidak ingin adanya pembiaran atas budaya-budaya buruk seperti ini, terutama di lingkungan anak dan remaja," tegasnya.(fat/jpnn)
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni minta Polri buka hotline pengaduan kasus bullying pasca kasus perundungan di Medan berujung kematian korban.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Melawan Kriminalisasi Berbau Politik di Pilkada 2024
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Kasat Reskrim Tewas Ditembak AKP Dadang Iskandar, Ini Diduga Pembunuhan Berencana
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Kabagops Polres Solok Selatan Merokok Saat Diperiksa Propam, Sahroni: Wajib Dievaluasi