Bullying di Medan Berujung Kematian Korban, Sahroni Minta Polri Buka Hotline Pengaduan

Selain itu, dia juga meminta kepolisian di semua daerah membuka hotline pengaduan kasus perundungan.
"Kalau perlu buat nomor aduan bagi siswa/siswi yang sudah merasa terancam di sekolahnya. Kita harus menghadirkan terobosan inovatif, karena kasus bullying ini begitu mengkhawatirkan,” tambahnya.
Sahroni merasa budaya atau pembiaran bullying dapat berdampak pada karakter anak dalam jangka panjang. Dia khawatir sekolah menghasilkan pribadi-pribadi yang terbiasa merendahkan, bahkan berbuat kasar kepada orang lain.
Terlebih lagi bila perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah menular bahkan menjadi kebiasaan sampai ke lingkungan masyarakat yang lebih luas.
"Kasus bullying ini kan biasanya dilakukan oleh pengecut, baik itu individu atau gerombolan. Saya tidak ingin adanya pembiaran atas budaya-budaya buruk seperti ini, terutama di lingkungan anak dan remaja," tegasnya.(fat/jpnn)
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni minta Polri buka hotline pengaduan kasus bullying pasca kasus perundungan di Medan berujung kematian korban.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah
- Peringatan Hari Kartini Momentum Meningkatkan Harkat dan Martabat Kaum Perempuan
- Oknum Dokter di Medan Tersangka Pencurian dengan Kekerasan, Begini Kejadiannya