Bulog Apresiasi Pasar Induk Cikopo, Pasar di Daerah Emas yang Dijamin Tak Ada Preman

Bulog Apresiasi Pasar Induk Cikopo, Pasar di Daerah Emas yang Dijamin Tak Ada Preman
Suasana peresmian kios/gudang beras serta los daging dan ikan, Pasar Induk Modern Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (8/8). Foto: source for JPNN.com

Masalah inefisiensi ini bisa diatasi dengan munculnya pasar yang akhirnya dapat mengatur rantai distribusi. Maka peran pasar sangat penting. "Termasuk akan menjaga ketersediaan dan keterjangkauan serta stabilisasi harga," tukasnya.

Djarot pun berjanji akan membawa Bulog untuk meningkatkan sinergi antara Bulog dengan pelaku pasar dan pedagang dalam mewujudkan cita bersama. Sebab makna keberadaan pasar sangat erat dengan keterjangkauan harga pangan dan sebuah upaya efisiensi distribusi dan menekan harga sampai tataran yang wajar dan berkesinambungan.

"Selain itu, masalah inefisiensi harus dibenahi karena harga pangan yang tak efisien akan memberikan kontribusi pada inflasi. Sejak pemerintahan Pak Jokowi berhasil menekan harga pangan dan gejolak harga dalam 2,5 tahun kepemimpinan. Ini karena adanya perbaikan pasar dan infrastruktur," jelasnya.

Pada kesempatan sama Dirut PT Jakatijaya Megah, Muhammad Suharli selaku pengelola Pasar Induk Modern Cikopo menjelaskan, Pasar Induk Modern Cikopo Purwakarta ini memiliki masa depan yang sangat cerah. Selain menyediakan semua kebutuhan pokok yang komplit, pasar ini juga punya visi ke depan bagi pembangunan kawasan penyangga ibu kota. Bandara Kertajakti di Majalengka sudah finishing touch. Dan ini bandara terbesar selain Soekarno-Hatta. Lalu pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang yang masih dalam proses dibangun.

"Pasar Induk Modern Cikopo Purwakarta ini berada di daerah emas. Harga tanah dalam sepuluh tahun tanah naik sepuluh kali lipat. Saya percaya pasar di Purwakarta ini akan jadi ikon. Lima tahun ke depan akan sangat ramai dan jadi yang terbesar di Indonesia. Penjual, penggiling ada masa depan cerah di sini. Akan jadi pasar yang membanggakan," imbuh Suharli.

Suharli juga menjelaskan bahwa masyarakat sangat perlu berinvestasi di pasar ini. Selain tanahnya sertifikat milik yang bagus sekali karena ada di pertigaan Bandung-Cirebon-Jakarta.

"Di pasar ini juga tak ada preman. Kami bekerja sama dengan resimen bagian dari Kostrad. Satu-satunya pasar tak ada preman ya ini. Dan pasar adalah salah satu aset yang dilindungi pemerintah. Kalau ada preman masuk, maling nanas disuruh makan nanasnya tanpa dikupas," imbuhnya.

Sementara Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa Purwakarta adalah kawasan yang tumbuh dinamis bersama Subang, Cirebon, Karawang dan Bekasi. Kawasan ini memiliki regulasi ekonomi yang strategis dan dinamis. "Hal ini terletak pada dua hal. Pertama terkait dengan tempat atau lokasi dan kedua berkaitan dengan produksi," ujar Dedi.

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mendukung penuh pembangunan pasar induk modern yang memfasilitasi pelaku pasar dalam mendistribusikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News