Bulog Buka-bukaan soal Penyebab Tingginya Harga Beras
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengungkapkan penyebab tingginya harga beras di pasaran.
Dia menduga salah satu penyebabnya ialah adanya mafia yang sengaja menjual dengan harga tinggi ke pedagang beras.
"Sebenarnya saya sudah tahu, dan saya tidak bodoh-bodoh amat. Memang ada. Saya ini punya kebijakan atas dasar perintah Presiden, kami harus menggelontorkan sebanyak mungkin karena beras merupakan kebutuhan pokok yang mendasar," ujar Buwas, Kamis (26/1).
Menurutnya, berdasarkan hasil video yang didapatkan, oknum tersebut bertugas menjadi koordinator dan mengintimidasi pedagang untuk membeli beras dengan harga mahal.
"Saya memberi harga Rp 8.300 per kilogram, beras yang saya lepas sekarang itu berasnya impor yang notabene broken 5 atau premium, dijualn ya Rp 8.300, seharusnya sampai konsumen Rp 9.000. Namun, yang terjadi harganya tetap tinggi," kata Buwas.
Buwas mengaku dirinya juga sudah memberikan penugasan dan laporan kepada Satgas Pangan untuk segera menindalkanjuti mafia beras tersebut.
Karena itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga ikut berkomentar terkait isu mafia yang mempermainkan harga beras di pasaran dan meminta agar pihak terkait untuk menyelidiki.
"Saya kira soal mafia mungkin perlu diteliti lebih jauh. Saya akan minta pihak terkait untuk menyelidik,” tegas Ma'ruf.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengungkapkan penyebab tingginya harga beras di pasaran.
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pedagang Pasar Baru Gresik Yakin Pilih Khofifah-Emil: Pemimpin yang Terbukti Merakyat
- Aksi Polwan Borong Nasi Bungkus Pedagang dan Bagikan ke Masyarakat di Rohul, Lihat
- Nilawati Dianiaya Rekan Sesama Pedagang yang Tak Terima Ditegur, Begini Kejadiannya
- Memperkokoh Peran Bulog, Mengamankan Pangan Nasional