Bulog Capai Target Salurkan 3,3 Juta Paket Beras Bantuan Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Badan Urusan Logistik (Bulog) melalui Kementerian Sosial (Kemensos) menepis anggapan bahwa bantuan sosial (bansos) presiden di masa pandemi tidak tepat sasaran.
Dalam paparan hasil kinerja, Bulog mengatakan sudah menyalurkan bantuan kepada masyarakat dalam dua tahap.
Tahap pertama dilakukan pada 5-22 Mei 2020, sebanyak 1.457.612 paket beras dengan total 36.440 ton sudah diserahkan kepada masyarakat.
Sementara untuk tahap kedua pada 1-15 Juni 2020, Bulog menyalurkan 1.861.856 paket bantuan berupa beras sebanyak 45.546 ton.
“Tahap kedua jumlah penerima beras bantuan presiden memang bertambah karena ada pembaruan data dari Kemensos, dengan asumsi wabah COVID-19 ini sangat berdampak pada masyarakat,” kata Tri Wahyudi Saleh, Direktur Operasi Bulog, dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/6).
“Jadi, bisa saja orang yang tadinya bukan penerima bantua jadi penerima lantaran kehilangan pekerjaan atau di-PHK. Apalagi tenaga lepas harian banyak juga yang terdampak,” lanjutnya.
Tri Wahyudi mengatakan, beras bantuan sebanyak lebih 3,3 juta paket itu didapat dari petani di pulau Jawa, Sumatera, hingga Indonesia Timur.
Ia juga membantah kabar bahwa beras raskin dijadikan bantuan tersebut. Sebab, beras bantuan presiden sudah melalui tahap quality control (QC).
Bulog memastikan telah menyalurkan sebanyak lebih dari 3,3 juta paket beras premium bantuan presiden di Jabodetabek.
- Bulog: Stok Beras Nasional Aman hingga Akhir Ramadan 2025
- Selain Operasi Pasar Pangan Murah, Bulog Terus Gencar Serap Gabah Selama Ramadan
- Bulog Gelar 'Trekking Bersama Befood Community' di Pasir Pete Sentul
- Target Penyerapan 3 Juta Ton Beras Bisa Dicapai dengan Kerja Sama Seluruh Stakeholder
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Serapan Gabah Lampaui Target, Indonesia Aman dari Darurat Pangan