Bulog Cari Alternatif Daging Australia
jpnn.com - JAKARTA- Perusahaan Umum Bulog saat ini memiliki stok 80 ribu ton. Jumlah itu diyakini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sampai usai Lebaran mendatang.
Daging sebanyak itu sebagian besar impor dari Australia. Seperti diketahui, untuk stabilisasi harga daging sapi, khususnya saat Ramadan dan Lebaran, pemerintah menugaskan Perum Bulog mengimpor sepuluh ribu ton daging beku jenis secondary cut.
Jatah impor tersebut merupakan bagian dari 27.400 ton importasi daging beku yang dibuka pemerintah. Direktur Pengadaan Bulog Wahyu mengatakan, menjelang Ramadan dan Lebaran harga daging naik sampai melampaui Rp 100 ribu per kilogram.
“Untuk menambah stok daging sapi sebagai fungsi stabilisasi, Bulog saat ini tengah mencari negara alternatif lainnya selain daging dari Australia. Sebagai alternatif kami sedang jajaki daging dari New Zealand (Selandia Baru). Tapi itu perlu waktu, jadi tak hanya dari Australia. Saat ini baru itu,” ujar Wahyu,
Kalau Bulog sudah mendapatkan daging sapi beku dengan harga layak di Selandia Baru, lanjut Wahyu, daging dengan kualitas 95 CL (daging 95 persen daging dan lemak lima persen) tersebut akan dipakai sebagai stok untuk stabilisasi harga bertepatan atau usai Idul Fitri. (ers/jos/jpnn)
JAKARTA- Perusahaan Umum Bulog saat ini memiliki stok 80 ribu ton. Jumlah itu diyakini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sampai usai Lebaran mendatang.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indofood Berbagi Inspirasi Bisnis dan Kreasi Kuliner di SIAL Interfood 2024
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 15 November 2024 Naik Tipis, Berikut Perinciannya
- BRI Insurance Perkuat Keberlanjutan Usaha & Peningkatan Ekonomi Pesantren
- Perkuat Kolaborasi, Kemendagri Tekankan Pentingnya Sinergi Daerah untuk Kelola Opsen Pajak
- Pelindo Dorong Ekonomi Pesisir lewat Pelatihan Pemasaran di BUMMas Kampung Bahari
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK