Bulog Desa Penebus Dosa
Kalau “pabrik pupuk” kelas desa seperti Irwansyah saja bisa, alangkah dahsyatnya kalau PT Pupuk Indonesia jadi Irwansyah untuk skala nasional. Agar tidak ada kendala, harus ada satu komando: Bulog diakuisisi Pupuk Indonesia. Biar menjadi satu holding. Satu komando.
Di masa lalu, pabrik-pabrik pupuk urea kita pernah berjasa besar. Di awal Orde Baru.
Idealismenya luar biasa. Meningkatkan produksi beras gila-gilaan.
Rakyat saat itu terancam kelaparan massal. Berkat urea yang cukup kebutuhan pangan tercukupi.
Tapi pabrik-pabrik itu kemudian jadi ‘binatang’ bisnis biasa. Cari laba sebesar-besarnya.
Bahkan kebablasan: produksi urea kian besar. Kapasitas pabriknya naik terus.
Sampai-sampai petani kecanduan urea. Melupakan organik. Akhirnya tanah pertanian banyak yang mati. Kesuburannya menurun.
Pupuk Indonesia harus mengakui sisi ‘dosa’ ini. Kaya karena dosa kuranglah berkah. Maka saatnya tiba.