Bulog Dianggap Sukses, Dahlan Iskan Cari Penyakitnya

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengingatkan agar Perum Bulog tak terlalu terlena dengan capaian kesuksesan perseroan dalam mencukupi ketersediaan beras. Tahun ini Bulog untuk pertama kalinya tidak melakukan impor beras.
"Bulog saat ini sudah sukses mengelola beras. Tapi semua sukses itu ada penyakitnya," ujar Dahlan di sela acara diskusi 'Kupas Tuntas Kebijakan Impor Pemerintah' di Puri Denpasar Hotel, Jakarta, Rabu (11/12).
Mantan Dirut PLN ini lantas mengantisipasi hal-hal yang mungkin dapat terjadi setelah Bulog memiliki persediaan beras yang cukup, yakni kualitas beras. "Meski saat ini beras tercukupi dan tidak ada impor, ada penyakit selanjutnya. Ternyata beras tidak baik jika terlalu lama disimpan di gudang, karena bisa menurunkan kualitas beras itu. Ini yang akan menjadi penyakit Bulog selanjutnya," beber Dahlan.
Nah untuk memecah penyakit tersebut, Dahlan berusaha mencari jalan keluar dengan melakukan diskusi dengan para petani di Bantul beberapa bulan lalu. "Saya minta saran dari mereka. Usul petani di sana sederhana sekali. Dia bilang ke depan Bulog sebaiknya jangan melakukan pengadaan dalam bentuk beras semua, tapi juga dalam bentuk gabah. Kalau digabah kualitasnya bisa agak lama," papar dia.
Setelah mendengar ide itu, menteri yang ogah pakai pengawalan ini langsung berkonsultasi dengan Dirut Bulog Sutarto Alimoeso. "Kata Pak Sutarto ide itu sangat masuk akal, ya sudah jalankan tahun depan," tutur Dahlan.
"Bulog sebetulnya sudah memulai itu (membeli gabah), tapi jumlahnya masih terlalu kecil," saut Sutarto yang duduk bersebelahan dengan Dahlan. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengingatkan agar Perum Bulog tak terlalu terlena dengan capaian kesuksesan perseroan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Go Global! UMKM Binaan Pertamina Sukses Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina
- Bank Mandiri Mempercepat Digitalisasi Pasar Tradisional Lewat Program Livin’ Pasar
- Target Penyerapan 3 Juta Ton Beras Bisa Dicapai dengan Kerja Sama Seluruh Stakeholder
- Hadirkan Hunian Strategis di Jakarta Barat, Purinusa Kembangan Mulai Serah Terima
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Ekspansi Bisnis AC Premium, DAIKIN Proshop Showroom Bertambah di Jakarta