Bulog Diminta Tidak Impor untuk Raskin Ke-14
Senin, 19 Maret 2012 – 11:41 WIB
JAKARTA – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) diminta mengalokasikan seluruh anggarannya untuk menyerap beras petani lokal. Sehingga beras raskin (rakyat miskin) ke-14 yang dibagikan sebagai kompensasi kenaikan harga BBM seluruhnya menggunakan beras lokal. Sebelumnya, Menko Ekonomi Hatta Rajasa mengatakan, program kompensasi kenaikan BBM berupa bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), pemberian beras raskin bulan ke-14, beasiswa untuk siswa miskin, dan subsidi kepada transportasi umum.
”Bulog tidak boleh impor untuk memenuhi kebutuhan raskin. Karena berbagai macam insentif telah diberikan kepada Bulog seperti anggaran pengalihan subsidi BBM untuk raskin. Di saat panen raya ini, Bulog beli lah gabah dari petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP),” kata anggota Komisi IV DPR Rofi Munawar.
Baca Juga:
Presiden Susilo Bambang Yudhono sudah meneken Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengadaan Gabah dan Beras oleh Pemerintah pada 27 Februari lalu. Dalam beleid baru tersebut, HPP pengadaan beras oleh Bulog ditetapkan seharga Rp 6.600, naik dari sebelumnya Rp 5.060.
Baca Juga:
JAKARTA – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) diminta mengalokasikan seluruh anggarannya untuk menyerap beras petani lokal.
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Tegaskan Dukung Perluasan Kawasan Industri PT Alliance di KEK Sei Mangkei
- Resmikan Hanggar Kawasan Berikat PT DSI, Ini Harapan Kepala Bea Cukai Morowali
- Kanwil Bea Cukai Jakarta Berikan Izin Fasilitas PLB kepada PT Sanyo Trading Indonesia
- Pertama di Indonesia, Kilang Pertamina Internasional Siap Produksi SAF Tersertifikasi
- Kawasan Gading Serpong Punya Akses Baru Menuju BSD City
- Harga Emas Antam Hari Ini 10 Januari Melonjak, Jadi Sebegini Per Gram