Bulog Gelontorkan 186 Ribu Ton Beras untuk Operasi Pasar
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) akan menggelontorkan stok beras untuk membanjiri operasi pasar dalam rangka meredam gejolak harga.
Menurutnya, Bulog akan memaksimalkan penyaluran beras operasi pasar atau kini bernama stbilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan menyiapkan semua stok di gudang.
Operasi pasar tersebut berlangsung secara nonstop sejak tahun lalu hingga saat ini sebagai upaya meredam gejolak harga yang diakibatkan kurangnya pasokan di pasar dan masyarakat.
"Khusus untuk Pasar Induk Beras Cipinang akan kami top up operasi pasar ini dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton dengan memperhatikan downline-downline nya supaya tidak terjadi penyimpangan” ujar Buwas di Kantor Bulog, Kamis (2/2).
Selain itu, Bulog juga menggelontorkan sebanyak 186 ribu ton beras operasi pasar di seluruh Indonesia.
Pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa program SPHP harus berjalan lancar sampai dengan stabilnya harga beras.
Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu khawatir, karena Bulog menjamin ketersediaan beras di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga.
“Kami pantau secara terus menerus situasi sekarang ini dan kami akan terus membanjiri pasar dengan kekuatan stok CBP saat ini dimana sudah ada tambahan dari beras impor. Selain itu juga Penyaluran Operasi Pasar ini kami libatkan semua jaringan baik distributor, eceran, ritel modern dan jaringan Rumah Pangan Kita," beber Buwas.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) akan menggelontorkan stok beras untuk membanjiri operasi pasar dalam rangka meredam gejolak harga.
- Jaga Stabilitas Pangan, Kementan Minta Bulog Serap Gabah Petani Sesuai HPP
- Riyono Caping Ingatkan Bulog Fokus Serap Beras Petani, Singgung Perjanjian Kerja Sama
- Zulhas Ramal Panen Pertanian 2025 Bakal Melimpah, Malah jadi Bingung
- KTNA: Kebijakan Bulog Berpotensi Merugikan Petani
- Harga Gabah Anjlok di Bawah HPP, Petani Tapanuli Tengah Menjerit
- Harga Gabah Anjlok di Yogyakarta, Titiek Soeharto Semprot Bulog