Bulog Harus Dipertahankan
Senin, 06 Februari 2012 – 12:10 WIB
JAKARTA – Langkah pemerintah untuk membentuk BUMN Pangan, salah satunya BUMN sektor produksi, dinilai sudah tepat oleh pakar pertanian Prof Sudiarso. Namun, rencana itu belum cukup untuk menciptakan ketahanan pangan. Ia menilai, masih diperlukan penguatan di sektor lain seperti sektor proses dan distribusi pangan. Dalam pembahasan itu, BOP diposisikan sebagai regulator, sedangkan fungsi operator masih terus dicari formulanya. Sementara itu, pakar pertanian lainya, Prof Saleh Ali menilai dalam memformulasikan kelembagaan pangan, pemerintah dan DPR perlu mempertimbangkan kondisi yang terjadi saat ini. Bahwa dunia masih dilanda kerawanan pangan. Karena itu, campur tangan negara diperlukan untuk mengantisipasi dampak kerawanan pangan tersebut. ”Sebab masih banyak rumah tangga di Indonesia yang masih belum bisa memenuhi kebutuhan pangan,” ungkap dosen Universitas Hasanudin itu.
Sudiarso tidak sependapat jika sektor produksi, proses pascaproduksi dan distribusi digabungkan menjadi satu BUMN. ”Karena justru bisa mengganggu fungsi BUMN tersebut ketika terjadi masalah pada salah satu sektor,” ujar staf pengajar Universitas Brawijaya itu kepada wartawan belum lama ini.
Baca Juga:
Menurut Sudiarso, peran Bulog sebagai distributor sekaligus stabilisasi harga sangat penting, terutama di tengah era yang disebut liberalisasi. Dia mengemukakan pendapatnya itu terkait isi Rancangan Undang-Undang (RUU) Pangan yang kini sedang digodok pemerintah dan DPR. Seperti diketahui, salah satu isi yang tertuang dalam RUU tersebut menegaskan bahwa kelembagaan pangan bakal direvisi dengan dibentuknya Badan Otoritas Pangan (BOP).
Baca Juga:
JAKARTA – Langkah pemerintah untuk membentuk BUMN Pangan, salah satunya BUMN sektor produksi, dinilai sudah tepat oleh pakar pertanian Prof
BERITA TERKAIT
- Anak Buah Prabowo Minta Maaf Soal Pagar Laut Misterius, Kalimatnya Tulus Banget
- Benarkan Prabowo Melanjutkan Program Jokowi? Nih Jawabannya
- Menteri BUMN Dukung Strategi Pertumbuhan Ganda Pertamina
- Begini Cara BNI Memberdayakan Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong
- Bea Cukai Palembang Lepas Ekspor Perdana 59,4 Ton Kopi ke Malaysia dan Australia
- Irwata Summit 2025 Segera Digelar, Ini Agenda dan Tujuannya