Bulog Harus Gerak Cepat Serap Gabah Petani
jpnn.com, JAWA TENGAH - Roadshow serapan gabah petani (sergab) yang dilakukan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi di Jawa Tengah, berlanjut ke Sragen, Karang Anyar dan Klaten, Kamis (1/3).
Sebagai daerah sentra produksi yang sedang panen raya, di tiga kabupaten ini ditemukan harga gabah kering panen (GKP) pada kisaran Rp 4.300 - Rp 4.400 per kilogram, tepatnya di Desa Duyungan, Sidoharjo, Sragen dan di Desa Suruh, Tasik Madu, Karang Anyar serta Desa Balak, Cawas, Klaten.
"Ini adalah saat yang tepat untuk menyerap gabah petani, sebagai upaya pengendalian harga, jangan sampai harga jatuh," ujar Agung saat menyaksikan transaksi serap gabah antara petani, TNI, perwakilan Bulog dan BRI serta jajaran terkait.
Menurutnya, momentum ini jangan sampai terlewat karena gabah melimpah dan harga sedang bagus.
"Kami harus gerak cepat untuk mengisi gudang Bulog sebagai cadangan beras pemerintah," tambahnya.
Lebih lanjut Agung mengatakan, saat ini Bulog dibantu TNI dalam meningkatkan serapan gabah serta pendanaan dari BRI.
"Di lapangan Babinsa membantu melihat kondisi daerah yang panen, dan bisa langsung beli, Bulog tinggal menerima," tegasnya.
Senada dengan Agung, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah Suryo Banendro juga mengungkapkan bahwa sergab harus dilakukan intensif pada saat panen raya karena ke depan harga akan terus berfluktuasi.
Roadshow serapan gabah petani (sergab) yang dilakukan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi di Jawa Tengah terus berlanjut.
- Memperkokoh Peran Bulog, Mengamankan Pangan Nasional
- Soal Rencana Impor Beras 1 Juta Ton, DPR Minta Pemerintah Serap Gabah Petani Lokal Dahulu
- Jokowi Bilang Bakal Bisiki Prabowo Soal Hal Penting Ini
- Kepengurusan Baru, Akindo Fokus pada Kolaborasi & Ketahanan Pangan
- Bulog Masih Melakukan Penjajakan untuk Akuisisi Produsen Beras di Kamboja
- Bulog Gelar IIRC 2024 di Bali, Bahas Keresahan Soal Beras Global