Bulog Impor 100 Ribu Ekor Sapi, DPR: Mau Ditaruh di Mana?
jpnn.com - JAKARTA - Keputusan pemerintah memberi kewenangan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan impor 100 ribu ekor sapi, guna mengatasi kelangkaan daging di pasaran dipertanyakan Komisi IV DPR.
"Apakah mentan sudah bertanya kesanggupan Bulog melakukan hal ini dalam waktu singkat? Bulog mau taruh di mana sapinya untuk digemukkan? Mau ditaruh di gudang-gudang Bulog dan sapinya disusun ke atas seperti beras? He he he," kata anggota Komisi IV DPR Daniel Johan saat dihubungi, Senin (10/8).
Menurutnya, kalaupun Bulog sanggup, penggemukan sapi itu butuh waktu 3 bulan agar siap untuk dipotong. Sehingga dalam tiga bulan ke depan kelangkaan masih terjadi bahkan diprediksi harga daging akan semakin tinggi.
"Lalu mulai bulan Agustus sampai November sebelum sapi impor siap dipotong siapa yang menjamin ketersediaan daging sapi? Mentan kok jadi seperti tidak memahami persoalan," tegasnya.
Sebelumnya politikus PKB ini menyalahkan menteri pertanian yang hanya melakukan impor 50 ribu dari 250 ribu ekor kebutuhan untuk tambahan pasokan daging sampai triwulan III 2015 (masa lebaran). Ketika itu mentan mengklaim ketersediaan sapi lokal mencukupi. Karena itu Daniel meminta mentan bertanggung jawab.
"Mentan harus bertanggung jawab dan jujur bicara sesuai fakta yang ada di lapangan. Dari kejadian ini saya simpulkan, mentan memang tidak paham persoalan, atau mentan sengaja ambil kebijakan yang membuat harga sapi melambung tinggi," pungkasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Keputusan pemerintah memberi kewenangan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan impor 100 ribu ekor sapi, guna mengatasi kelangkaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu
- Pengin Tahu Asal Bright Gas yang Kalian Beli? Yuk, Scan Barcodenya
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif