Bulog Kejar Realisasi 750 Ribu Ton Beras dan Gabah

jpnn.com, SURABAYA - Berakhirnya musim panen padi memengaruhi kinerja pengadaan beras dan gabah Bulog tahun ini.
Sejak Januari hingga pekan kedua November, pengadaan beras baru terealisasi sekitar 70 persen atau 630 ribu ton setara beras.
Kepala Divre Bulog Jatim Hasyim menjelaskan, panen yang sudah hampir berakhir mengakibatkan pengadaan beras secara harian menurun.
Pemasukan harian saat ini tercatat 700–800 ton. Padahal, dalam kondisi normal, pemasukan harian bisa mencapai 10.000 ton.
’’Penurunan ini terjadi karena musim panen sudah berakhir. Tapi, kami berupaya maksimalkan terus hingga akhir tahun,’’ ujarnya, Jumat (17/11).
Selain itu, karena panen sudah hampir tidak ada, harga gabah dan beras cenderung naik.
’’Kami masuk ke pembelian dengan metode komersial,’’ tutur Hasyim.
Meski demikian, secara keseluruhan penyerapan beras oleh Bulog pada tahun ini tetap didominasi beras jenis medium dalam rangka public service obligation (PSO).
Berakhirnya musim panen padi memengaruhi kinerja pengadaan beras dan gabah Bulog tahun ini.
- Bulog Cetak Penyerapan Gabah Petani Capai 725.000 Ton, Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Hadapi Puncak Panen, Bulog Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
- Tinjau Panen Raya di Klaten, Marga Taufiq Pastikan Bulog Serap Gabah Petani Sesuai HPP
- Bulog Karawang Tetap Serap Gabah Petani Meski Realisasi Telah Mencapai 136%
- Lumbung Pangan Sukabumi Suplai 133,7 Ton Beras Zakat Fitrah