Bulog Keluhkan Perubahan Kebijakan Raskin
Durasi Penyaluran Menjadi Tidak Konsisten
Minggu, 14 Februari 2010 – 15:46 WIB
JAKARTA — Dirut Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, menyatakan bahwa kebijakan Beras Miskin (Raskin) pada tahun 2010 yang telah mengalami perubahan justru menghambat perencanaan dan pelaksanaan penyaluran Raskin. Salah satu perubahan yang terdapat di dalam kebihakan tersebut, antara lain turunnya angka Rumah Tangga Sasaran (RTS) dari sekitar 18,5 juta RTS menjadi 17,7 juta RTS. Namun di samping itu, Alimoeso lebih lanjut menilai bahwa penyaluran beras raskin merupakan komplemen efektif dalam stabilisasi harga beras mengingat harganya yang relatif murah dan penyebarannya serentak. “Dengan distribusi raskin yang cukup banyak setiap bulan mampu menjaga harga beras relatif lebih stabil,” ungkapnya.
Alimoeso juga menyebutkan, perubahan lain adalah tentang penurunan jumlah alokasi raskin per RTS dari 15 kilogram/bulan menjadi 13 kilogram/bulan. “Hal ini mengakibatkan total Raskin yang disalurkan selama 2010 turun sekitar 600 ribu ton, yakni dari 3,3 juta ton menjadi 2,7 ton,” terang Alimoeso kepada JPNN di Jakarta, Minggu (14/2).
Alimoeso menilai terjadinya perubahan kebijakan Raskin terutama yang dibatasi oleh penyediaan anggaran subsidi dalam APBN, telah mengakibatkan durasi penyaluran menjadi tidak konsisten. “Tentunya durasi penyaluran raskin selama satu tahun menjadi tidak konsisten, terlebih dengan jumlah alokasi per RTS yang selalu berubah. Akibatnya pencapaian tujuan raskin kurang optimal,” papar Alimoeso seraya menambahkan, penurunan jumlah raskin 2010 dikhawatirkan dapat mempengaruhi perkembangan harga akhir tahun 2010 dan awal 2011 mendatang.
Baca Juga:
BERITA TERKAIT
- Airlangga Hartarto: Swasembada Energi Melalui Minyak Sawit Kurangi Emisi Karbon
- Lebih Dekat dengan Loyal Merchant, BNI Hadirkan Wonderful Movie Day 2024
- Pupuk Indonesia Dorong Swasembada Pangan lewat Safari MAKMUR di Cirebon
- Bea Cukai Kawal Pelepasan Ekspor Berkelanjutan Produk Kerajinan Kerang Asal Magelang
- Bea Cukai Dorong Pemahaman Kepabeanan dan Cukai di Kalangan Mahasiswa Melalui CGTC
- Bea Cukai Dukung Peningkatan Ekspor Industri Kelapa Sawit