Bulog Sebut Beras Impor Tak Akan Dijual, tetapi
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik Budi Waseso mengatakan bahwa beras impor tidak akan diperjualbelikan.
"Jadi, beras impor memang tidak untuk diperjualbelikan. Memang sifatnya untuk cadangan yang diperlukan negara," kata Budi Waseso saat mendampingi Presiden Jokowi menyalurkan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (10/4).
Buwas sapaan karib Budi Waseso menegaskan impor sifatnya hanya untuk mengantisipasi jika ada kekurangan stok di dalam negeri.
Impor tergantung kebutuhan negara untuk buffer stok.
"Jadi kalau umpama gudangnya Bulog punya daya tampung 3,6 juta ton, nah kalau itu bisa terpenuhi kami tidak perlu impor. Sesuai kebutuhan ya," ucapnya.
Buwas mengatakan daerah bukan produsen beras yang menerima bantuan sosial juga dipenuhi oleh beras impor. Dengan demikian, bantuan sosial dapat diberikan secara merata.
"Misalnya di daerah Maluku Utara, kan kurang-kurang ya. Walaupun Ambon produksi beras ya, tapi kalau untuk wilayah lain belum tentu cukup, memang hanya untuk yang kami suplai," ujar Buwas.
Selain Maluku Utara, dikatakannya, ada beberapa daerah di Papua yang bukan produsen beras.
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik Budi Waseso mengatakan bahwa beras impor tidak akan diperjualbelikan
- Jaga Stabilitas Pangan, Kementan Minta Bulog Serap Gabah Petani Sesuai HPP
- Riyono Caping Ingatkan Bulog Fokus Serap Beras Petani, Singgung Perjanjian Kerja Sama
- Zulhas Ramal Panen Pertanian 2025 Bakal Melimpah, Malah jadi Bingung
- Prabowo Berkomitmen Akhir 2025 Indonesia tak Lagi Impor Beras hingga Jagung
- KTNA: Kebijakan Bulog Berpotensi Merugikan Petani
- Bea Cukai Tanjung Perak Genjot Efisiensi Pelayanan Lewat Pengujian Pemindai Kontainer