Bulog Tagih Piutang ke Pemerintah, Sebegini Besarannya...
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso berharap pemerintah segera melunasi utang sebesar Rp 1,2 triliun kepada BUMN tersebut.
Menurut dia, pelunasan piutang akan digunakan untuk memperlancar arus kas perusahaan, mengingat pada saat yang sama Bulog juga memiliki utang kepada perbankan.
"Kami sangat mengharapkan dukungan agar pelunasan piutang pemerintah pada Perum Bulog dapat segera dilakukan," kata Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat di Komisi IV DPR RI Jakarta, Selasa (18/5).
Buwas memerinci total piutang pemerintah pada Bulog terdiri dari pelepasan stok turun mutu Rp 173 miliar, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang digunakan untuk penjualan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) sebesar Rp 872 miliar, stok CBP yang digunakan untuk tanggap darurat bencana alam Rp 36,7 miliar, Cadangan Stabilisasi Harga Pangan (CSHP) gula Rp 11,2 miliar, dan kekurangan penagihan CSHP gula Rp 184 miliar.
"Total Rp1,279 triliun dan utang Bulog kepada bank sebesar Rp 14 triliun," ungkapnya.
Direktur Keuangan Perum Bulog Bagya Mulyanto mengatakan pihaknya terbebani bunga komersil di kisaran delapan persen untuk pembiayaan pengadaan CBP .
Bagya mengungkapkan pada 2019 Bulog membayarkan beban bunga kepada bank sebesar Rp 2,5 triliun.
Kemudian, lanjutnya, pada 2020 sebesar Rp 1,67 triliun.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso berharap pemerintah segera melunasi piutang sebesar Rp 1,2 triliun kepada BUMN tersebut.
- Berdikari Berkomitmen Beri Harga Terjangkau untuk Daging Ayam hingga Kerbau
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar