Bulog Tak Mampu Serap Beras Petani
Senin, 21 November 2011 – 09:40 WIB
SAMPIT--Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) Sampit belum mampu menyerap beras yang dihasilkan pertanian di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tahun ini. Otomatis, beras petani Kotim selama ini dijual secara mandiri ke pengumpul beras. Alasannya, harga di pasaran jauh lebih tinggi dibandingkan harga yang ditawarkan Bulog.
“Bulog sendiri sebenarnya lebih senang menyerap beras dari petani. Tapi, kita belum bisa (menyerap beras petani) karena harga yang ditetapkan pemerintah tak bisa mengejar dengan harga di lapangan,” kata Kepala Bulog Subdivre Sampit, Khozin, Jumat (18/11).
Baca Juga:
Menurut Khozin, harga yang ditetapkan pemerintah untuk membeli beras petani melalui harga pokok pemerintah (HPP) sebesar Rp 5.060 per kilogram, sementara harga di tingkat petani mencapai Rp 6.000 per kilogram. Perbedaan harga tersebut cukup memberatkan pihaknya untuk memenuhi kebutuhan beras dari petani lokal.
Khozin mengungkapkan, pihaknya juga tidak bisa menyerap gabah kering dari petani, karena gabah petani Kotim belum memenuhi standar bulog. Selain itu, tidak ada perintah dari Bulog Pusat untuk menyerap gabah kering petani. Hal ini juga berlaku untuk Perum Bulog Sub Divre di kabupaten/kota lainnya. “Untuk tahun depan, kalau harganya terkejar mungkin bisa diserap. Tapi kalau harga di tingkat petani masih tinggi, kami belum bisa,” ujarnya.
SAMPIT--Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) Sampit belum mampu menyerap beras yang dihasilkan pertanian di Kabupaten Kotawaringin
BERITA TERKAIT
- Kanwil Bea Cukai Jakarta Berikan Izin Fasilitas PLB kepada PT Sanyo Trading Indonesia
- Pertama di Indonesia, Kilang Pertamina Internasional Siap Produksi SAF Tersertifikasi
- Kawasan Gading Serpong Punya Akses Baru Menuju BSD City
- Harga Emas Antam Hari Ini 10 Januari Melonjak, Jadi Sebegini Per Gram
- Ini Kriteria Pelaku UMKM yang Utangnya Bisa Dihapus Pemerintah
- Tangerang Raya Area Strategis Investasi, LPKR Perluas Portofolio Produk Baru