Bulog Tolong Segera Keluarkan Cadangan Beras
Salah satunya dengan mengeluarkan stok cadangan beras yang masih tersimpan di gudang melalui operasi pasar (OP) atau langkah lain.
"Sementara kami koordinasi dengan Bulog untuk bisa menyalurkan stok beras yang masih tersisa di gudang. Saat kenaikan harga jelang Natal dan tahun baru (Nataru) kemarin, kami masih melihat ada stok beras yang bisa sampai enam bulan ke depan.
Nah, itu mungkin yang bisa jadi langkah awal untuk menekan harga agar tidak terlalu tinggi," ungkap Ketua Bidang Penindakan dan Penegakan Hukum Satgas Pangan Kota Mojokerto AKP Suharyono.
Sebagai analisis awal, tambah Suharyono, mungkin kenaikan bisa jadi disebabkan masa panen padi yang masih lama.
Sedangkan stok beras di pedagang sudah menipis akibat jor-joran permintaan saat Nataru lalu.
Namun, kondisi itu tidak berarti tak memunculkan peluang kecurangan sejumlah oknum dalam memanfaatkan situasi.
Upaya penimbunan beras oleh oknum tak bertanggung jawab bisa saja terjadi demi meraup untung sebanyak-banyaknya.
Kondisi itulah yang kini menjadi atensinya agar stabilitas pangan senantiasa terjaga dari situasi normal.
"Ya, model pantauannya sama seperti saat Nataru kemarin. Sementara kami masih sebatas koordinasi bersama disperindag dan Bulog untuk mengawal agar jangan sampai ada kelangkaan," terang dia.
Jangan sampai kenaikan harga beras justru memunculkan polemik lain hingga dinilai menguntungkan sejumlah pihak.
- Bulog Jabar Pastikan Stok Beras Aman, Masyarakat Diminta Jangan Panik
- Pengamat Sebut Kepala Bapanas Tidak Mampu Tangani Urusan Beras Nasional
- Pengamat Sarankan Pemerintahan Prabowo-Gibran Ganti Kepala Bapanas
- SPI Desak Prabowo Pecat Kepala Bapanas: Beras Mahal, tetapi Petani Miskin
- BPS Ungkap Pemicu Kenaikan Harga Beras di Pasaran
- Selamat Datang Agustus: Harga Beras, Bawang, dan Telur Naik