Bulu Tangkis Indonesia Berduka, Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia

jpnn.com - Dunia bulu tangkis Indonesia tengah dirundung duka. Atlet muda Syabda Perkasa Belawa dilaporkan meninggal dunia, Senin (20/3/2023) dini hari WIB.
Syabda dilaporkan mengembuskan napas terakhirnya akibat kecelakaan di tol Pemalang, Jawa Tengah.
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Keluarga besar PP PBSI mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya salah satu atlet muda Indonesia, Syabda Perkasa Belawa (21 tahun) dalam kecelakaan di tol Pemalang, Senin (20/3) dini hari," tulis pernyataan PBSI.
Kabar meninggalnya Syabda juga dikonfirmasi oleh Yuni Kartika selaku Penasihat Teknis PB Djarum, klub asal Syabda Perkasa.
"Telah meninggal dunia, Syabda Perkasa Belawa. Syabda meninggal dalam perjalanan ke Sragen untuk berziarah karena neneknya meninggal dunia."
"Selamat Jalan Syabda, kamu akan selalu dirindukan," tulis Yuni melalui media sosialnya di instagram.
Syabda merupakan atlet tunggal putra Indonesia. Terakhir kali pebulu tangkis kelahiran 25 Agustus 2001 itu tampil di ajang Iran International Challenge 2023, Februari lalu.
Saat itu, Fajar menjadi juara seusai di partai puncak mengalahkan Justin Hoh (Malaysia) dengan skor 18-21, 21-12, 22-20.(mcr15/jpnn)
Dunia bulu tangkis Indonesia tengah dirundung duka. Atlet muda Syabda Perkasa Belawa dilaporkan meninggal dunia, Senin (20/3/2023) dini hari WIB.
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib
- PBSI Apresiasi Gelar Juara Tim Beregu Campuran Indonesia di BAMTC 2025
- BAMTC 2025: Thailand Susah Payah Kalahkan Korea, Tunggu Indonesia di Empat Besar
- Live Streaming 8 Besar BAMTC 2025 Indonesia Vs Taiwan, Gratis
- Begini Progres Penyembuhan Cedera Bahu Anthony Sinisuka Ginting
- Melempem di Awal Tahun, Performa Chico Aura Dwi Wardoyo Jadi Sorotan
- BAMTC 2025: Alwi Farhan Pikul Beban Berat di Laga Melawan Hong Kong