Bumame Farmasi Ternyata Belum Terdaftar di Ikatan Lab Jakarta

Menurutnya, Bumame Farmasi belum terdaftar dalam ILKI, sehingga tak bisa diawasi dan ditelusuri mengenai kasus dugaan hasil PCR palsu tersebut.
Dia juga meminta kepada laboratorium baru untuk bergabung dengan ILKI agar lebih mudah dibina dan dibimbing sesuai GLP (Good Laboratory Practice).
“Kalau laboratorium tersebut adalah anggota ILKI, maka bisa ditelusuri apa masalahnya dan selanjutnya dapat dilakukan pembinaan,” kata dia.
Diketahui, sebuah video beredar di media sosial mengenai seorang perempuan yang marah karena menerima hasil tes PCR yang diduga palsu dari Bumame Farmasi.
Dalam video tersebut, seorang perempuan tengah merekam sambil berjalan mendekati petugas yang mengenakan kaos biru bertuliskan Bumame Farmasi.
Dia juga menyerahkan dua kertas hasil antigen dan PCR kepada petugas.
“Saya dikirimin hasil tes antigen, sementara sayanya belum ke sini. Terus tadi pagi saya dikirimin hasil tes PCR,” ucapnya dalam video yang diterima JPNN.com, Rabu (3/2)
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bumame Farmasi James Wihardja, mengungkapkan permintaan maaf kepada wanita yang disebut bernama Zakiah.
Penyedia layanan tes pemeriksaan Covid-19 Bumame Farmasi menjadi viral setelah seorang perempuan marah menerima hasil tes PCR yang diduga palsu dari lab tersebut.
- Gandeng Bumame, PT NGI Bangun Laboratorium Genomik
- Penumpang Wajib Tunjukkan Persyaratan Ini sebelum Naik Kereta Api, Simak nih
- Belum Vaksin Booster tetapi Ingin Naik Kereta Api? Cek nih Syaratnya
- Catat, Jokowi Putuskan PCR dan Antigen Tak Perlu Lagi, Ini Syaratnya
- Pembuat Surat Antigen Palsu di Tanjung Priok Ditangkap, Pelaku Ternyata
- Calo Tiket dan Pembuat Surat Antigen Palsu di Pelabuhan Tanjung Priok Ditangkap Polisi