BUMD Banyak Merugi hingga Dibobol

Cabang tersebut cuma sekali meraup untung sebesar Rp 3 miliar selama setahun.
Padahal, gelontoran modal yang diberikan pemprov melalui APBD untuk cabang itu tidak sedikit, sudah tembus Rp 2 triliun.
Selain itu, pengelolaan BUMD tersebut jauh dari misi awal sebagai pengungkit ekonomi.
"Kredit UMKM tak jalan, mayoritas untuk kredit konsumsi. Belum lagi, beberapa kali bank ini terkena masalah kredit bodong hingga Rp 105 miliar," papar dia.
Karena itu, saat ini pansus mengkaji perlu tidaknya cabang Bank Jatim tersebut dilanjutkan.
"Sebab, usul agar cabang Bank Jatim itu ditutup sudah lama muncul," katanya.
Pansus juga sedang mendalami sejumlah BUMD yang perlu dievaluasi.
Sebab, sejumlah perusahaan sampai hari ini masih punya banyak masalah terkait dengan urusan operasional masing-masing.
Pengelolaan sejumlah BUMD dianggap tidak memadai dan tak berjalan sesuai proyeksi awal.
- BADKO HMI Jatim Dorong Keterlibatan DPRD dalam Uji Publik Calon Direksi BUMD
- Bu Khofifah Mengucap Hamdalah, Seluruh Guru PNS, PPPK, dan Non-ASN Bisa Tenang
- Ra Huda Desak Pemprov Jatim Perbaiki LPJU di Jalur Madura–Surabaya
- Bank DKI Raih Penghargaan Top Digital Corporate Brand Award 2025
- Demi Akselerasi Program, Ahmad Luthfi Mengajak OPD dan BUMD Belanja Masalah
- Khofifah Terima Hadiah Ini di Hari Pertama Bertugas, Pengirimnya