BUMI Dekati Level Rendah
jpnn.com - JAKARTA - Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) semakin tergerus. Harga saham perusahaan tambang milik grup Bakrie ini mendekati level psikologis Rp 100 dan semakin dekat dengan harga saham terendah yang ada di bursa saham Indonesia yaitu Rp 50.
Pada penutupan perdagangan kemarin saham BUMI turun 14,00 poin (10,61 persen) ke level 118. Secara kumulatif sejak awal tahun sampai dengan kemarin harga saham perusahaan tambang dengan aset dan produksi batu bara terbesar di Indonesia ini mengalami penurunan 60,6 persen dibandingkan level 300 pada pembukaan awal tahun ini.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, menilai saham BUMI terus terkoreksi belakangan ini terutama sebagai bentuk ketidaksukaan investor terhadap aksi Right Issue yang dilakukan baru-baru ini dalam rangka mengurangi utang.
"Selain itu masalah rating perusahaan. Manajemen BUMI perlu bekerja keras untuk menumbuhkan tingkat kepercayaan investor," ungkapnya, kemarin.
Sejauh ini investor terlihat telah memberikan ruang dan kesempatan kepada BUMI untuk bangkit kembali dan memerbaiki kinerja serta tata kelola perusahaan.
Di luar itu, secara umum kinerja saham sektor batu bara memang kurang positif. Hanya beberapa yang mampu mencatatkan kenaikan sejalan dengan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejauh ini.
Di antara beberapa emiten besar di sektor batu bara, PT United Tractors Tbk (UNTR) salah satunya yang mampu mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 0,65 persen dari 19.000 pada awal tahun menjadi 19.125 kemarin.
PT Perusahaan Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA) bahkan lebih positif dengan kenaikan harga saham sebesar 26,22 persen menjadi 12.875 dari awal tahun di level 10.200.