Bumi yang Tidak Bisa Dihuni
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Guterres mengatakan bahwa kode merah itu berlaku untuk semua negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Gutteres menyatakan bahwa pemanasan global telah menjadi penyebab bencana cuaca ekstrem di seluruh dunia ini.
Kalau manusia tidak mengambil sikap tegas dan masih menjalankan hidup ‘’business as usual’’ maka dalam 20 tahun ke depan cuaca ekstrem berisiko tidak lagi dapat dikendalikan.
Belasan ribu studi yang berkaitan dengan perubahan iklim menunjukkan bahwa penyebab utama kenaikan suhu adalah pembakaran bahan bakar fosil.
Salah satunya industri pembangkit listrik yang mayoritas bahan bakarnya masih menggunakan batubara.
Indonesia adalah salah satu penghasil dan pengekspor batu bara terbesar di dunia.
Karena itu, kita bisa tahu seberapa besar dosa kita terhadap lingkungan.
Belum lagi pembakaran dan pembalakan hutan liar yang masih tetap menjadi aktivitas yang tidak bisa dihentikan, karena kurangnya tekad politik.
Gutteres menyatakan bahwa pemanasan global telah menjadi penyebab bencana cuaca ekstrem di seluruh dunia ini.
- Menko Airlangga Dampingi Presiden Prabowo Temui Sekjen PBB, Ini yang Dibahas
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas
- Banjir Bandang di Banjaran, 500 KK Terdampak, Bey Minta Warga Waspada Cuaca Ekstrem
- ASDP Imbau Pengguna Jasa Penyeberangan Mewaspadai Potensi Cuaca Ekstrem