Bumi yang Tidak Bisa Dihuni
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
![Bumi yang Tidak Bisa Dihuni](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/watermark/2019/12/24/IMG_20191223_195043.jpg)
Kenaikan suhu bumi sebesar 1.1°C kelihatannya angka yang kecil.
Namun, efek yang ditimbulkan sangatlah besar dan destruktif.
Yang sudah terjadi sekarang ini adalah hujan dengan intensitas tinggi, siklon tropis, banjir, dan musim kemarau yang makin panjang dan menjadi penyebab kebakaran skala besar.
Efek lain perubahan iklim yang sangat mengkhawatirkan adalah gelombang panas ekstrem yang terjadi beberapa bulan terakhir, yang menyebabkan sebagian besar wilayah Eropa dan Amerika mengalami panas ekstrem dan kebakaran hutan di ratusan titik.
Akibat pemanasan global, daratan yang selama ini dianggap beku permanen atau permafrost meleleh, dan bahkan terjadi kebakaran besar di wilayah Siberia.
Hal ini sangat mengherankan karena Siberia merupakan wilayah berpenghuni dengan cuaca paling dingin di dunia.
Sektor pertanian juga akan terancam.
Jika suhu bumi terus memanas maka perubahan iklim akan mengubah ritme musiman, yang bisa mengakibatkan penurunan produktivitas hasil pertanian secara signifikan, termasuk risiko gagal panen akan semakin sering terjadi.
Gutteres menyatakan bahwa pemanasan global telah menjadi penyebab bencana cuaca ekstrem di seluruh dunia ini.
- Tegas, Sekjen PBB Menentang Pemindahan Paksa Warga Palestina dari Gaza
- Bibit Siklon Tropis Muncul, BMKG Beri Sinyal Potensi Cuaca Esktrem
- Cuaca Ekstrem, ASDP Kupang Tunda Lagi Keberangkatan Sejumlah Rute Pelayaran
- Cuaca Ekstrem Mengintai, 22 Ribu Pohon di Semarang Berisiko Tumbang
- Peringatan Ekstrem dari BMKG Untuk 12 Daerah, Ada Pemain Baru
- Cuaca Ekstrem Tak Pengaruhi Aktivitas Penerbangan Bandara Ahmad Yani Semarang