Bumi yang Tidak Bisa Dihuni
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Ketika itu manusia bisa mengendalikan bumi sepenuhnya, dan bisa mamanfaatkan bumi sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhannya.
Era itu telah berakhir. Manusia mengalami perubahan gaya hidup.
Berawal dari era pertanian, menetap, beternak, dan berlanjut sampai revolusi industri hingga era globalisasi saat ini.
Manusia secara sadar--dan lebih sering tidak sadar--telah menghasilkan emisi karbon yang membuat suhu bumi naik dari tahun ke tahun.
Saat ini saja dengan kenaikan suhu 1,1 derajat selsius kita mengalami berbagai macam bencana yang menghancurkan.
Menurut prediksi Wallace-Wells, kalau tren ini tidak dihentikan, dan panas bumi mengalami kenaikan sampai ke angka 5 derajat selsius, maka bumi ini dipastikan tidak akan bisa lagi ditinggali oleh manusia. Itulah saatnya dunia mengalami kiamat.
Beberapa hal yang diprediksi Wallace-Wells adalah panasnya udara yang membuat manusia perlu mendinginkan tubuh, karena ginjal bisa rusak ketika dehidrasi.
Penggunaan pendingin udara atau AC tidak bisa dihindari.
Gutteres menyatakan bahwa pemanasan global telah menjadi penyebab bencana cuaca ekstrem di seluruh dunia ini.
- Menko Airlangga Dampingi Presiden Prabowo Temui Sekjen PBB, Ini yang Dibahas
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas
- Banjir Bandang di Banjaran, 500 KK Terdampak, Bey Minta Warga Waspada Cuaca Ekstrem
- ASDP Imbau Pengguna Jasa Penyeberangan Mewaspadai Potensi Cuaca Ekstrem