Bumi yang Tidak Bisa Dihuni

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Bumi yang Tidak Bisa Dihuni
Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto: Ricardo/JPNN.com

Saat ini pendingin udara sudah memakan 10% dari penggunaan listrik dunia, dan emisi karbonnya berkontribusi besar terhadap bertambah panasnya udara.

Siklus ini naik setiap tahun dan tidak bisa kita hindari.

Bencana besar yang mengancam adalah kelaparan.

Padi-padian dan jagung merupakan bahan makanan pokok bagi 2/3 penduduk bumi.

Saat ini suhu udara rata-rata di bumi sudah optimal bagi kehidupan jenis-jenis tanaman tersebut, artinya jika suhu makin memanas maka akan memengaruhi pertumbuhan, mengurangi kandungan gizi, dan menurunkan angka panennya.

Dengan jumlah manusia di dunia yang sekarang mencapai 7 miliar, kita bisa membayangkan bagaimana mulut-mulut itu harus diberi makan.

Di zaman pertengahan, Thomas Malthus meramalkan terjadinya kelaparan besar di dunia karena pertumbuhan manusia yang terlalu besar ketimbang pertumbuhan makanan.

Ternyata nujum itu bisa dipatahkan oleh teknologi pertanian dan budi daya berbagai jenis tanaman.

Gutteres menyatakan bahwa pemanasan global telah menjadi penyebab bencana cuaca ekstrem di seluruh dunia ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News