BUMN Amankan Kartel Bawang

Ratusan Ribu Ton Siap Masuk Pasar

BUMN Amankan Kartel Bawang
BUMN Amankan Kartel Bawang
Wakil Ketua Komisi IV DPR E. Herman Khaeron mengungkapkan, akar masalah kenaikan harga bawang itu tidak keluar dari permainan spekulan yang sangat memahami kondisi pasar. "Solusinya, harus menjerat spekulan dengan UU Pangan yang sudah disahkan. Kalau ada yang menimbun secara sengaja dan mengakibatkan harga pangan tinggi, harus disanksi administrasi hingga pidana," tegasnya kemarin.

Selain itu, Herman menyayangkan instansi statistik di tanah air yang kerap tidak akurat menyuguhkan data demand-supply bawang. Dia menyarankan Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan memperbarui data soal kebutuhan konsumsi bawang rata-rata per kapita. "Sehingga, jika ada fluktuasi harga pangan strategis, sudah langsung diketahui penyumbat masalahnya. Dalam jangka pendek, intervensi pemerintah semoga menyelesaikan masalah," paparnya.

Bukan hanya itu. Dalam jangka panjang, dia mendorong peningkatan produksi bawang putih di dalam negeri untuk mengompensasi suplai yang mayoritas didatangkan dari Tiongkok dan India. "Kalau kurang, jangan langsung impor, tapi bagaimana peningkatan produksi di dalam negeri," tandasnya.

Sebelumnya, di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ada 332 kontainer berisi bawang putih seberat 9.850 ton yang tertahan karena masalah administrasi. Sebanyak 332 kontainer tersebut milik sebelas perusahaan importer terdaftar. Kontainer-kontainer itu sudah dilengkapi SPI, namun datang ke pelabuhan sebelum lisensi dari Kemendag tersebut terbit. (gal/c10/oki)

JAKARTA - Belum adanya solusi yang tepat dan mujarab untuk mengatasi krisis bawang putih mengakibatkan banyak pihak mencoba mengail di air keruh.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News